Selasa, 18 Juli 2017

Jaringan susah

Malam, sekarang pukul 18.45 wita. Yup sekarang saya berada disebuah desa agak terpencil namun agak dekat dengan salah satu pabrik gula terbesar di sulsel.. dimana lagi kalau bukan Takalar..

Takalar adalah daerah yang cukup luas juga yang berdampingan dengan kab gowa, jeneponto,makassar, dsb. Tpikk daerah yang saya kunjungi ialah di kec polut, desa kampung beru, dusun lauwa.

Sedikit cerita tentang dusun lauwa, dekat dengan pabrik gula takalar dan sebagian besar warganya adalah buruh petani dan peternak sapi lokal( sapi pedaging).

Tempatnya agak gersang saat musim kemarau karena area dusun lauwa ini kebanyakan batu besar. Dan agak sulit mendapatkan air, butuh 40-60 meter ke bawah hingga mendaptkan air , itupun kalau batunya dpat di lubang.

Sungguh miris dusun ini, namun peternakan sapi sangat memungkingkan untuk di eksplor .. why??

Yupp.. ànda dapt menikmati pemandangan yang begitu indah bagi pecinta hewan yah, .. ngapain jauh2 ke kebun binatang, area ini juga ada kok.. bayangkan gan and sist, ketika waktu menjelang sore para peternak sapi mulai mengoper sapinya kembali ke kandang.. woooww,, it's amazing,

Sepanjang jalan bibir sungai dipenuhi sapi,,..  setiap rumah( peternak sapi) memiliki sapi 10- 30 an, bayangkan gan berapa banyak peternak di dusun ini..

Eitsss kok kita ngelenceng dari topik yah.. heheheheh

Area ini memang sulit dapat jaringan 4g. Eh tong... jaringan edge aja susah lo mintanya 4g. Nah untuk membuat jaringan stabil di daerah terpencil kalian harus kroscek terlebih dahulu apakah jaringan dapat nangkap jaringan 3g ( H). Kalau dapat 3g mending lo ke pengaturan layanan data..

Setelah itu loh pilih khusus wcdma, tanpa diikuti gsm yah.. kenapa demikian????

Agar jaringan dapt stabil pada jaringan 3g.. ok gan and sis.. loh harus coba.
Namun kalau susah lagi gan  mending matiin data terus mainin game ofline.. salah satu game andalan gue yaitu Farm Town..

Cukup sampai sini dlu yah...

Cara pemeliharaan anak sapi prematur

Ini adalah pengalaman kami berternak sapi, baru2 ini kami kedatangan sapi yang mengandung kiranya 7-8 bulan. Anehnya si induk sapi malah lahirin seblum waktunya..

Sempat kami ketawa dan agak sedih, anak sapinya tidak bisa berdiri dan harus diberikan penanganan husus yaitu di berika susu yg di perah dr induknya..

Kebayangkan kan kalian, saya seorang laki2 blum meniikah tiba-tiba malah pegang teteknya si sapi sambil kuramah dan pijat pijat halus ..... tettt kluar lah air susu. Ya allah dosaka saya melakukan ini, tindakan senonoh terhadap si induk sapi..


Eitss ini pahala loh, kan nolongin si anak sapi.  Hari pertama lahirannya di beri susu dari indukknya.. lama2 kelamaan si dokter nya dtg.. wah jadi mau nanyaiin * pak kalau sapi lahir prematur gimana penanganannya?
Wah ini agak perlu perhatiann. Berikan susu induknya, jangan berikan susu yg lain karena susu dr induknya sendiri punya antibiotik.

Hari kedua sisapi udah mulai belajat berdiri  di bantu siih, namun gue herann yah kok ini kayak manusia mulai dari mwnyusui belajar berdiri belajar berjalan...

Satu hal yg perlu diketahui adlah berapa banyak kebutuhan susu sapi bayi ini..?? Ternyata gue google 5 persen dr berat tubuhnya..

Hmm sapi sapi ternyata kami blum memahamimu.. hari ketiga kami kecelongan. Ternyata pagi harinya sisapi bayi tampak loyo dan tdk sanģgup lagi berdiri bshkan susunya ndk bisa lagi di isaap.. lah kok sapinya sekarat gini..

Eh ternyata sempat ngusut, eh sapinya dnk di beri susu semalam pantasan sapinya sakit dan tdk bisa lagi berdiri..

Pukul 9 pagi si sapi meninggal.. yg perlu di perhatikan dari cerita kami ialah jangan pernah kalian tinggalkan si anak sapi hingga umurnya 7hari atau paling tidak sudah dapat menyesuui sendiri di induknya.
Apalagi si sapi lahir prematur, ini nih pengalaman baru kami..

Ouh iya karena kami tdk tau penanganan seperti bayi manusia yg lahir prematur harus di kaca. Sisapi kami ttup dengan songkokan ( kurungan ayam).

sekian dr kami harap pelihara sapinya yah..

Jumat, 30 Juni 2017

Laporan PRAKERIN : Membuat PGPR di BALAI PROTEKSI TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROV. SULSEL

                                                                        BAB 1
A.    Latar Belakang
Pertumbuhan penduduk Indonesia mengalami peningkatan yang pesat dari tahun ketahun, namun tidak diimbangi dengan peningkatan kualitas pendidikan khusunya sarjana. Sarjana yang berkompeten tidak hanya dituntut untuk memiliki kemapuan akademis yang baik tetapi juga diharapkan memiliki keterampilan atau skill yang mumpuni dibidangnya masing-masing, sehingga kedepannya dapat memberikan sumbangsi yang berguna bagi masyarakat. Praktek Industri merupakan kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknologi Pertanian sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelas sarjana, yang bertujuan untuk menambah wawasan, pengetahuan, dan keterampilan dibidang pertanian. Sehubungan dengan hal itu UPTD Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Prov. Selawesi Selatan merupakan tempat yang dipilih sebagai tempat praktek industri.
Dunia pertanian tidak terlepas dari penggunaan bahan kimia, baik untuk pemupukan maupun untuk pemacu pertumbuhan, perekat, serta pengendalian hama dan penyakit, namun penggunaan bahan kimia tersebut dapat mencemari lingkungan dan mengganggu manusia akibat residu bahan kimia. Selain itu harga pupuk dan pestisida kian melambung.Solusi yang ditawarkan adalah pertanian sistem organik yang tidak mengandung bahan kimia. Bahan yang digunakan untuk menunjang pertumbuhan adalah bahan organik, yang dapat diperoleh disekitar lingkungan pertanian, dengan demikian diharapkan dapat mengurangi ketergantungan terhadap bahan kimia dan lingkungan pun menjadi bersih dan sehat.
Pertanian organik merupakan sistem pertanian dalam hal bercocok tanam yang tidak mempergunakan bahan kimia, tetapi mempergunakan dan memanfaatkan bahan organik yang ada disekitar lingkungan.Bahan kimia tersebut dapat berupa pupuk, pestisida, hormone perumbuhan, dan sebagainya. Prinsip pertanian adalah ramah lingkungan, tidak mencemarkan dan merusak lingkunga hidup, permasalahan dalam terbesar dalam pertanian konvensional adalah penggunaan bahan kimia terbesar untuk menyuburkan tanah dan memberantas hama dan penyakit, dengan pertanian organik kedua macam kegiatan tersebut dapat diatasi. Kesuburan tanah dapat di tingkatkan dengan menggunakan pupuk. Salah satu jenis pupuk yangdapat digunakan yaitu Pupuk Organik Cair (POC) dan Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR). Menurut Syafri (2014), menyatakan bahwa pupuk organik dapat memperbaiki dan mempertahankan kesuburan tanah. Dalam aplikasinya, pupuk organik pada umumnya diberikan melalui tanah namun dapat juga diberikan melalui daun. Keuntungan lain dari pupuk organik adalah kemampuannya untuk mengembalikan keseimbangan ekosistem, meningkatkan ketersedian hara, meransang pertumbuhan akar tanaman.Menurut Millan (2007) Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) adalah sekumpulan bakteri yang berkoloni dan hidup di akar tanaman. Peran PGPR antara lain sebagai perangsang pertumbuhan (biostimulan), penyedia hara(biofertilizer) dan pengendali pathogen (bioprotektan). Oleh karena itu praktek indistri ini bertujuan untuk mempelajari dan mempraktekkan POC dan PGPR
B.     Ruang Lingkup
Ruang lingkup dalam Praktek Indistri di UPTD Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura yaitu pengolahan tanah, pengamatan OPT padi, budidaya tanaman kangkung dan bayam, pembuatan Pupuk Organik Cair (POC), pembuatan Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR), dan pembuatan Trikoderma.
C.    Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan Praktek Industri (PI) dengan judul perbandingan pertumbuhan akar tanaman kangkung dengan pemberian Pupuk Organik Cair (POC), dan Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian Pupuk Organik Cair (POC), dan Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) terhadap pertumbuhan akar tanaman kangkung.

D.    Manfaat
Manfaat yang ingin dicapai setelah melakukan kegiatan Praktek Industri (PI) adalah penambahan informasi bagi praktikan serta pembaca tentang pengaruh pemberian Pupuk Organik Cair (POC), dan Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) terhadap pertumbuhan akar tanaman kangkung.


                                                                    BAB 2
A.    Kegiatan Umum
Selama kegiatan Prakek Industri di UPTD Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Sulawesi Selatan, penulis mendapatkan bimbingan, arahan, dan ilmu yang diterapkan langsung di lapangan.
Adapun kegiatan yang menjadi rutinitas selama pelaksanaan Praktek Industri di UPTD Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Sulawesi Selatan adalah sebagai berikut :
1.      Melapor dan Persiapan Praktek Industri
Sebelum melakukan Praktek Industri terlebih dahulu melapor di bagian kapala tata usaha dan melakukan persiapan persuratan yang dibutuhkan oleh balai.
2.      Pengarahan
Setelah resmi diterima, kemudian dilakukan pengarahan tentang kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan di UPTD Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Sulawesi Selatan.
3.      Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan yang dilakukan di lapangan yaitu pembuatan POC (Pupuk Organik Cair) dan PGPR (Plan Growth Promoting Rhyzobacteria), Pemberian POC dan PGPR pada kangkung dan dilakukan pengamatan.
4.      Pembuatan Laporan
Dari hasil kegiatan di UPTD Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Sulawesi Selatan maka dilakukan pembuatan laporan akhir.


B.     Uraian Kegiatan
Dalam kegiatan Praktek  Industri (PI), dilakukn beberapa kegiatan di lapangan sesiau dengan arahan pembimbing lapangan. Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan yaitu :
1.      Budidaya Tanaman Kangkung
a.       Persiapan bibit
Sediakan benik kangkung yang berkualitas, pada laporan ini bibit kangkung yang digunakan yaitu bibit kangkung darat.
b.      Pesiapan Lahan
Persiapan lahan dilakukan dengan pembersihan lahan dari rumput liar, lalu cangkul atau bajak lahan sedalam 30 cm agar tanah menjadi gembur. Lalu setelah itu buat bedengan denngan tinggi 40 cm dan lebar 1 m, dan buat jarak antara bedengan kurang lebih 1m yang akan berfungi sebagai drainase lahan.Untuk pemberian pupuk awal sebaiknya menggunakan pupuk kompos atau pupuk kandang.
c.       Teknik Penanaman Kangkung
Cara penanaman kangkung dapat dilakukan dengan cara melarik bedengan. Buat larikan sebanyak 5 pada tiap bedengan lalu dilanjutkan dengan penaburan pupuk kompos diatas larikan setelah itu siram dengan air. Kemudian taburkan bibit kangkung pada larikan lalu ditutup dengan tanah.
d.      Penyiraman dan Perawatan Tanaman Kangkung
Penyiraman kangkung dilakukan setiap pagi dan sore hari. Perawatan kangkung dilakukan dengan cara pemeriksaan hama dan penyakit dan dilakukan pemupukan guna mendaptkan kangkung yang sehat.
e.       Panen
Panen kangkung dapat dilakukan pada saat usia 30 sampai 45 hari sejak masa tanam benih. Cara memanen kangkung dengan mencabut kangkung yang masih terdapat akarnya.


2.      Pembuatan POC (Pupuk Organik Cair)
a.       Alat dan Bahan
1.)    Limbah buah-buahan manis (Pepaya, semangka, jeruk , melon, dll)
2.)    Air cucian beras (cucian 1-2 liter)
3.)    Air kelapa 2 liter
4.)    Bonggol pisang
5.)    Daun hijauan (daun lantoro/daun gamal)
6.)    Gula pasir 400 gr
7.)    Ember
8.)    Karung bersih
b.      Prosedur Kerja
1.)    Semua bahan padat dicincang sekecil mungkin dan bahan berair dimasukkan langsung keember
2.)    Bahan dimasukkan ke dalam karung sebanyak ½ ember
3.)    kemudian di isi dengan air cucian beras sampai ¾ember
4.)    Lalu di isi dengan air sampai ¾ ember dan air kelapa
5.)    Masukkan gula secukupnya kedalam ember lalu ditutup
6.)    Buka tutup ember dan aduk setiap hari selama dua minggu.Apabila sudah tercium aroma tape dan sudah terapung bahan berwarna putih, maka hal itu menandakan bahwa pupuk cair yang telah dibuat sudah jadi.
7.)    Masukkan kedalam botol dan ditutup rapat.
8.)    Dosis penggunaan 300 - 500 cc/10 -14 liter air.

3.      Pembuatan PGPR(Plan Growth Promoting Rhyzobacteria)
a.       Alat dan Bahan
1.)    Akar Bambu 100 gr
2.)    Bekatul 2 Kg
3.)    Terasi 1 bungkus
4.)    Kapur Setengah Sendok
5.)    Air 20 Liter
6.)    Ember
7.)    Gula pasir 400 gr
b.      Prosedur Kerja
1.)    Rendam akar bambu dalam 1 liter air selama tiga malam sebagai Biang PGPR(Plan Growth Promoting Rhyzobacteria)
2.)    Campurkan semua bahan kecuali biang PGPR, kemudian didihkan
3.)    Setelah dingin campurkan 1 liter biang PGPR dan tutup rapat
4.)    Diamkan 1 hingga 2 minggu
5.)    Larutan siap dipakai
6.)    Dosis 300-500 cc PGPR untuk 10-14 liter air. Diaplikasikan pada tanah disekitar tanaman setiap sekali/minggu. Sebelum di tanam bibit di rendam selama 12 jam dengan PGPR


4.      Pengaplikasian POC dan PGPR
              Untuk pengaplikasian POC terlebih dahulu diencerkan Pengenceran dilakukan dengan air dengan perbandingan 1 : 15 yang artinya 1 liter POC ditambahkan dengan air sebanyak 15 liter. Penggunaan POC dilakukan dengan menyiramkan larutan POC  ke tanaman secara merata, tetapi sebelum dilakukan penyiraman dengan POC terlebih dahulu tanaman disiram dengan air biasa. Penyiraman larutan POC dilakukan tidah setiap hari pada laporan ini penyiraman dilakukan tiap 3 kali sehari dalam seminggu.
              Sedangkan untuk pengaplikasian PGPR hampir sama dengan POC yaitu PGPR yang telah jadi dilarutkan dengan air dengan perbandingan 1 : 20. Penggunaan larutan PGPR yaitu  dengan merendan bibit yang akan di tanam selama 10 menit dengan cairan PGPR yang belum diencerkan. Dilakukan pula penyiram tanaman menggunakan larutan PGPR yang telah diencerkan menggunakan air. Sama dengan POC penyiraman terlebih dahulu dilakukan dengan air lalu dengan larutan PGPR, yang dilakukan tiap 3 kali sehari dalam seminggu. Baik penyiraman menggunakan POC ataupun PGPR dilakukan pada waktu pagi dan sore hari.
             
C.    Hasil
Berikut ini hasil pengukuran akar tanaman kangkung menggunakan POC dan PGPR adalah sebagai berikut :
Tabel 3.1. Pengukuran akar tanaman kangkung dengan menggunakan pemberian POC dan PGPR
No. Kangkung
Tinggi Akar (cm)
POC + PGPR  Bedengan 1
POC + PGPR Bedengan  2
POC + PGPR Bedengan 3
Kontrol
1
11
11.5
13
8.3
2
15.5
14.8
9.8
8.4
3
9
10.2
10.5
5
4
15.5
13
16.5
8
5
11
17
10.9
6.3
6
9.9
10
11.2
7.4
7
9.2
14.3
13.2
5
8
10
16
15
4.9
9
13.3
18
15
4.6
10
9
14
13.3
6
Rata-rata
11.34
13.88
12.84
6.39
Sumber : Hasil pengukuran akar kangkung di UPTD BPTPH
Dapat dilihat pada tabel diatas menunjukkan perbedaan tinggi akar tanaman kangkung dengan menggunakan POC dan PGPR pada tiap bedengan dengan kontrol yang tidak dilakukan penambahan apa-apa. Pada bedengan 1 dapat dilihat hasil rata-rata tinggi akar tanaman kangkung yaitu 11.34 cm, untuk bedengan 2 nilai rata-rata tinggi akarnya yaitu 13.88 cm, dan untuk bedengan 3 yaitu 12.84 cm, sedangkan untuk bedengan kontrol memiliki rata-rata tinggi akar yang sangat rendah yaitu 6.39 cm.
Hal ini dikarenakan POC merupakan pupuk yang sangat baik bagi tanaman dan tanah, dimana POC membantu untuk menyuburkan tanah. Kelebihan dari pupuk organik ini adalah mampu mengatasi defisiensi hara secara cepat, tidak bermasalah dalam pencucian hara, dan juga mampu menyediakan hara secara cepat. Jika dibandingkan dengan pupuk anorganik, pupuk organik cair umumnya tidak merusak tanah dan tanaman meskipun sudah digunakan sesering mungkin. Selain itu, pupuk ini juga memiliki bahan pengikat sehingga larutan pupuk yang diberikan ke permukaan tanah bisa langsung dimanfaatkan oleh tanaman (Hadisuwito, 2012).
Pada dasarnya, limbah cair dari bahan organik bisa dimanfaatkan menjadi pupuk sama seperti limbah padat organik banyak mengandung unsur hara (N,P,K) dan bahan organik lainnya. Penggunaan pupuk dari limbah ini dapat membantu memperbaiki struktur dan kualitas tanah. sampah oraganik tidak hanya bisa dibuat menjadi kompos atau pupuk padat tetapi bisa juga dibuat sebagai pupuk cair, alat yang dibutuhkan. untuk membuat pupuk cair adalah komposter. Ukuran komposter dapat disesuaikan dengan skala limbah.untuk skala limbah keluarga kecil dapat
menggunakan komposter berukuran 20-60 liter. Sementara itu, untuk skala besar seperti limbah rumah makan bisa menggunakan komposter yang
berukuran 60 liter lebih. Komposter berfungsi dalam mengalirkan udara (aerasi), memelihara kelembaban, serta temperature,sehingga bakteri dan jasad renik dapat mengurai bahan organic secara optimal. Di samping itu, komposter memungkinkan aliran lindi terpisah dari material padat dan membentuknya menjadi pupuk cair
(Hadisuwito, 2007).
Air cucian beras adalah limbah darikegiatan rumah tangga yang sering kali terbuangdengan percuma. Air cucian beras mengandungkarbohidrat, nutrisi, vitamin dan zat-zat mineral lainnya. Semua kandungan yang ada pada air cucian beras umumnya berfungsi untuk membantu pertumbuhan tanaman. Kandungan tersebut berfungsi sebagai zat pengatur tumbuh (kandungan karbohidrat). Karbohidrat yang ada dalam kandungan air cucian beras ini menjadi perantara terbentuknya hormon auksin dan giberelin. Kedua hormon tersebut banyak digunakan dalam zat
perangsang tumbuh buatan. Auksin bermanfaat merangsang pertumbuhan pucuk dan kemunculan tunas baru sedangkan giberelin berguna untuk perangsangan akar (Ratnadi dkk, 2014). Andrianto (2007) yang menyatakan bahwa air leri atau air bekas cucian beras dapat merangsang pertumbuhan akar tanaman Adenium. Hal tersebut disebabkan karena air cucian beras mengandung vitamin B1 yang berfungsi merangsang pertumbuhan serta metabolisme akar.
Air kelapa, mengandung zat-zat penting dalam air kelapa. Air kelapa mengandung hormon auksin dan sitokinin kedua hormon ini penting dalam pertumbuhan dan jumlah daun pada tanaman. Menurut Sari dan Yanti (2011) Air kelapa banyak mengandung mineral antara lain natrium (Na), kalsium (Ca), magnesium (Mg), ferum (Fe), cuprum (Cu), posfor (P) dansulfur (S). Selain kaya mineral, air kelapa juga mengandung gula antara 1,7 gram sampai 2,6%, protein 0,07 hingga 0,55 % dan mengandung berbagai macam vitamin seperti asam sitrat, asam nikotina, asam pantotenal, asam folat, niacin, riboflavin, thiamin, mengandung hormon auksin dan sitokinin. Hasil penelitian diperkuat oleh Astuti (2008), menyatakan bahwa pemberian air kelapa dengan varietas berbeda berpengaruh nyata terhadap parameter jumlah akar, dan jumlah klorofil pada tanaman kacang hijau (Phaseolusradiatus).
Pembuatan pupuk organik cair yang menggunakan daun hehijauan sebagai sumber N akan dikombinasikan dengan bahan organik lain yang dapat saling bersinergis untuk mengoptimalkan pertumbuhan tanaman. Bahan organik tersebut berupa limbah bonggol pisang. Menurut Maspary (2012), di dalam bonggol pisang terdapat zat pengatur tumbuh giberellin dan sitokinin, serta terdapat 7 mikroorganisme yang sangat berguna bagi tanaman yaituAzospirillium, Azotobacter, Bacillus, Aeromonas, Aspergillus, mikroba pelarut phospat dan mikroba selulotik yang dapat dimanfaatkan sebagai pupuk cair.
Pemberian molases (gula yang telah dicairkan), pemberian ini sekitar 200ml, diberikan kedalam larutan pertama. Fungsi dari larutan molases ini sebagai makanan awal bagi mikroba yang akan bekerja menguraikan bahan-bahan yang akan dibuat pupuk organik cair.
PGPR adalah sejenis bakteri yang hidup di sekitar perakaran tanaman. Bakteri tersebut hidupnya secara berkoloni menyelimuti akar tanaman. Bagi tanaman keberadaan mikroorganisme ini akan sangat baik. Bakteri ini memberi keuntungan dalam proses fisiologi tanaman dan pertumbuhannya.Sejumlah bakteri penyedia hara yang hidup pada rhizosfer akar (Rhizobakteri) disebut sebagai rhizobakteri pemacu tumbuh tanaman (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) . PGPR adalah sejenis bakteri yang menguntungkan yang hidup di sekitar perakaran tanaman dimana bakteri ini memberi keuntungan dalam proses fisiologi tanaman dan pertumbuhannya. Jika di daerah perakaran suatu tanaman kekurangan mikroorganisme menguntungkan maka akan menyebabkan tanaman menjadi terserang berbagai macam penyakit akar seperti layu dan busuk akar.
Menurut Amalia (2007) Mekanisme PGPR dalam meningkatkan kesuburan  tanaman dapat terjadi melalui 3 cara, yaitu:
1.      Menekan perkembangan hama/penyakit (bioprotectant): mempunyai pengaruh langsung pada tanaman dalam menghadapi hama dan penyakit;
2.      Memproduksi fitohormon (biostimulant): IAA (Indole Acetic Acid); Sitokinin; Giberellin; dan penghambat produksi etilen: dapat menambah luas permukaan akar-akar halus;
3.      Meningkatkan ketersediaan nutrisi bagi tanaman (biofertilizer) .Bila penyerapan unsur hara dan air yang lebih baik dan nutrisi tercukupi, maka menyebabkan kebugaran tanaman juga semakin baik, sehingga akan semakin meningkatkan ketahanan tanaman terhadap tekanan-tekanan, baik tekanan biologis (OPT) maupun non biologis (Iklim).
Penggunaan bekatul dalam pembuatan larutan PGPR karena komposisi kimia dedak tersusun dari tiga bagian yang masing masing berbeda kandungan zatnya. Ketiga bagian tersebut adalah: Kulit gabah yang banyak mengandung serat kasar dan mineral, Selaput perak yang kaya akan protein dan vitamin B1, juga 18 lemak dan mineral, Lembaga beras yang sebagian besar terdiri dari karbohidrat yang mudah dicerna. Kadar serat kasarnya masih cukup tinggi akan tetapi sudah termasuk dalam golongan konsentrat karena kadar serat kasar dibawah 18%. Martabat Pati nya termasuk rendah dan hanya sebagian kecil saja yang dapat dicerna. Analisa nutrisi: 16.2% air, 9.5% protein, 43.8% bahan ekstrak tanpa N, 16.4% serat kasar, 3.3% lemak dan 10.8% abu serta nilai Martabat Pati (MP) nya 53 (Klopper, 1993).

Terasi digunakan dalam pembuatan PGPR karena memiliki komposisi kimia yang tersusun atas lemak, karbohidrat, kalsium, fosfor serta protein, sehingga dalam pembuatan PGPR terasi juga memiliki fungsi yang sama dengan gula pasir yakni sebagai makanan bagi mikroba. Penggunaan kapur sirih dalam PGPR sendiri mempunyai peran sebagai pelaru pati, dimana komposisi kimia yang terkandung dalam kapur sirih adalah kalsium hidroksida dimana sifatnya yang basa sehingga dapat menetralkan asam.

                                                               BAB 3
A.    Kesimpulan
Berdasarkan uraian laporan kegiatan praktek industri diatas, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu :
1.      Kegiatan praktek industri ini dapat menambah wawasan tentang ilmu pertanian khususnya mengenai budidaya tamanan dan organisme penggangu tanaman sekaligus pengalaman kerja yang sesungguhnya di Balai Unit Pelaksanaan Teknis Dinas (UPTD) Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Prov. Sulawesi Selatan.
2.       Pupuk Organik Cair (POC) merupakan pupuk yang sangat baik bagi tanaman dan tanah, dimana POC membantu untuk menyuburkan tanah. Kelebihan dari pupuk organik ini adalah mampu mengatasi defisiensi hara secara cepat, tidak bermasalah dalam pencucian hara, dan juga mampu menyediakan hara secara cepat.
3.       Plan Growth Promoting Rhyzobacteria (PGPR) adalah sejenis bakteri yang hidup di sekitar perakaran tanaman. Bakteri tersebut hidupnya secara berkoloni menyelimuti akar tanaman. Bagi tanaman keberadaan mikroorganisme ini akan sangat baik. Bakteri ini memberi keuntungan dalam proses fisiologi tanaman dan pertumbuhannya.

Contoh laporan praktek kerja industri/ prakerin/psg/pkl di balai sertifikasi maros

  PENDAHULUAN Latar Belakang           Undang-undang sistem pendidikan naional nomor 20 tahun 2003 pasal 3 menjelaskan bahwa pendidikan nasi...